Keindahan Curug Malela


Banyak kalangan menyebutkan bahwa Curug Malela menyerupai dengan Niagara di Ontario, Canada. Memang ukuran Malela ini jauh lebih kecil dengan debit air yang juga jauh lebih sedikit. Namun, dilihat dari strukturnya bahwa Curug Malela ini memang layak dijuluki Niagara Mini.

Curug Malela yang dalam bahasa Indonesia berarti Air Terjun Malela, terletak di Desa Cicadas, Kecamatan Rongga – Gununghalu Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Hulu sungai berasal dari lereng utara Gunung Kendeng, gunung berapi yang terletak di sebelah barat Ciwidey yang telah mati, mengalir melalui Sungai Cidadap – Gununghalu.


Curug Malela ini mempunyai ketinggian sekitar 60-70 meter dan mempunyai lima buah jalur riam yang seolah-olah mengingatkan kita kepada yang maha pencipta semoga tidak melupakan shalat 5 (lima) waktu. Jika debit air sedang deras maka akan terlihat kemegahannya yang mempesona, bahkan kalau dilihat dari kejauhan terkesan menyerupai benang-benang sutra halus. Disebelah kanan terlihat sebuah tebing yang cukup tinggi berwarna putih yang mengarah ke bawah. Ada kemungkinan bahwa dulunya dinding ini juga sebuah air terjun. Jika memang demikian, sanggup dibayangkan betapa indah dan megahnya Curug Malela ini. Sebuah nirwana tersembunyi yang nyaris terisolir dari peradaban dan bagaikan harta karun yang belum digarap secara optimal.
 

Curug Malela memang belum terkenal untuk dikala ini, bahkan masyarakat bandung dan sekitarnya pun masih banyak yang belum kenal dengan si Niagara Mini ini. Namun, itu sanggup dimaklumi, kurang populernya Curug Malela sebagai kawasan wisata disebabkan lantaran kawasan ini masih sangat sulit dijangkau, cukup terisolir dari dunia luar. Belum lagi dengan kondisi medan yang begitu berat menciptakan Curug Malela sulit dijadikan salah satu tujuan wisata keluarga. Namun, kalau Anda hobi berpetualang akan mendapat kepuasan tersendiri dengan menelusuri sebuah lembah yang ditutupi hutan berbukit-bukit, seolah-olah menelusuri nirwana yang tersembunyi. Begitu indah namun cukup sulit untuk dijangkau.


Sebenarnya, Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) sendiri pada tahun 2010 telah mencanangkan untuk menggarap potensi wisata di wilayah selatan KBB (selain  Lembang dkk., sebagai wilayah utara KBB) yang tentunya harus diawali dulu dengan memperbaiki dan/atau menyediakan jalan masuk jalan yang memadai lantaran kepingan terpenting dari tempat wisata ialah gampang dikunjungi.

Menurut Ketua Pemuda Pariwisata Curug Malela, Unang Supardi: Keindahan Curug Malela ini tidak bangun sendiri. Curug Malela merupakan riam paling atas dari rangkaian tujuh air terjun bertingkat sepanjang 1 kilometer. Urutannya adalah: Curug Malela, Curug Katumiri, Curug Manglid, Curug Ngeubul, Curug Sumpel, Curug Palisir, dan ditutup dengan Curug Pamengpeuk. Semua terletak di Desa Cicadas.
 
Setiap riam mempunyai kekhasannya tersendiri. Curug Malela mempunyai riam yang terpisah dikala jatuh. Curug Katumiri pada pukul 8.00-9.00 sanggup memperlihatkan pelangi di tubuh air terjun. Curug Ngeubul, air yang jatuh berkumpul (kebalikan dari Curug Malela) sehingga menimbulkan dampak kabut dan bunyi yang menggelegar.
 
Curug Manglid mempunyai goa di belakang air terjunnya. Curug Sumpel mempunyai kawasan di bawah riam yang lebar. Curug Palisir menyerupai Curug Malela dengan ketinggian yang lebih rendah. Terakhir, Curug Pameungpeuk, yaitu muara riam antara Sungai Cidadap dan Cisoka yang terletak tidak jauh dari air terjunnya.
Akses menuju Curug Malela dengan kendaraan umum bekerjsama juga tidak terlalu sulit. Kebanyakan yang tiba memulai perjalanan dari kota Bandung, meskipun sanggup juga melalui jalur Sukabumi atau Cianjur. Di bawah ini sedikit panduan untuk menuju lokasi (rute) Curug Malela:
  1. Dari terminal Ciroyom, Bandung: Naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya yang ditempuh dalam waktu sekitar 3 sampai 4 jam.
  2. Dari terminal Leuwi Panjang, Bandung: naik angkot jurusan Cimahi atau Cililin, dari Cililin lanjutkan dengan Angkot jurusan Gununghalu (turun di depan mini market alfamart – gununghalu) kemudian naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya. Atau eksklusif saja dari Cililin naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya.
  3. Dari Tol Padalarang, Kabupaten Bandung Barat: naik angkot jurusan Cimahi, turun di Cimareme dan lanjutkan naik angkot jurusan Cililin atau eksklusif saja dari Cimareme naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya.
  4. Dari terminal Cileunyi, Kabupaten Bandung: Naik Bis Jurusan Cileunyi – Cililin kemudian dari Cililin lanjutkan dengan naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya.
Dari terminal Bunijaya, lanjutkan perjalanan dengan memakai ojek ke Desa Cicadas atau kalau Anda ingin mengirit pengeluaran atau yang suka berpetualang, silahkan berjalan kaki dengan jarak sekitar 12 km. Setelah itu lanjutkan perjalanan melintasi bukit-bukit, hutan dan sawah sekitar 3 sampai 4 km. Dan bagi yang belum tau lokasi, jangan khawatir lantaran begitu tiba di Desa Cicadas, sudah ada warga setempat yang bersedia memandu Anda menuju ke lokasi air terjun.Dalam perjalanan, Anda sanggup menikmati pemandangan perkebunan teh yang dikelola oleh PTPN VIII Montaya dikala melewati Kecamatan Gununghalu – Rongga.



sumber: http://alampriangan.wordpress.com/2011/03/02/curug-malela-niagara-mini/
photo: http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/berita_foto/detailberitafoto/320

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Keindahan Curug Malela"

Post a Comment