Situs Bahtera Batu

Desa Sangliat Dol, salah satu desa dengan warisan watak yang masih sangat kental dan menarik.

Berlokasi 42 kilometer dari kota Saumlaki, ibukota Kepulauan Tanimbar yang terletak tepatnya di pesisir timur Pulau Yamdena.

Disinilah sanggup kita temui peninggalan sejarah Perahu Batu dan Tangga Batu.

Entah semenjak kapan Perahu Batu dan Tangga Batu ini dibuat. Bahkan orang-orang renta disini pun tidak ada yang sanggup menjelaskannya. Sangat disayangkan sebab penyebaran warisan di desa kami hanya melalui dongeng turun temurun. Tidak ada peninggalan tertulis yang sanggup dijadikan sebagai bukti sejarah." Demikian terang Kepala Desa Sangliat Dol dikala dikonfirmasi mengenai kapan tepatnya situs ini dibuat.

Namun menurut klarifikasi ia pula, diketahui bahwa sudah sangat banyak ilmuwan dari mancanegara yang sangat tertarik mengenai sejarah desa ini. Diperkirakan situs tersebut sudah ada semenjak 400-500 tahun yang lalu, dengan fungsi awal yang belum terlalu jelas. Kini Perahu Batu dipakai sebagai sentra desa dimana warga akan selalu melaksanakan rapat-rapat desa yang penting menyerupai pemilihan Kepala Desa yang gres atau pembukaan lahan baru.

Terdiri dari 4 soa (marga), Ayo Wembun, Sorluri, Aryesam dan Masriat, teladan pembangunan pemukiman di desa ini mengikuti teladan dari Perahu Batu tersebut. Soa Aryesam dipercaya untuk duduk di kemudi kanan Perahu Batu, maka pemukiman mereka terletak pada kepingan kanan belakang desa. Soa Masriat selaku tuan tanah desa duduk di kemudi kiri dan bermukim pada kepingan kiri belakang desa. Demikian juga dengan Soa Ayo Wembun yang dipercaya sebagai insan pertama yang mendarat dan bermukim di desa tersebut.

Selain Perahu Batu dan Tangga Batu yang terletak di tengah desa, ternyata masih ditemukan satu lagi situs Perahu Batu yang terletak di tepi pantai, di bawah Desa Sangliat Dol. Apa yang menarik dari Perahu Batu kedua ini sebab terdapat sumur sebagai sumber mata air desa yang di anggap keramat, terletak di tengah Perahu Batu tersebut. Sangat mencengangkan melihat air tawar yang sangat bening muncul di pinggiran yang sangat bersahabat ke arah pantai.

Budaya Nasrani berbaur animisme, kepercayaan orisinil suku ini. Agama Nasrani masuk sekitar tahun 1920-an dibawa oleh Bangsa Portugis, sehingga dalam pelaksanaan upacara watak diawali tata cara Budaya Animisme dan diakhiri dengan doa secara Katolik.

Namun sangat disayangkan, kepingan kepala bahtera yang terletak di haluan telah dicuri sekitar tahun 2002 dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya, sehingga beberapa patung yang ada di situs ini disimpan di rumah tua, ialah rumah yang ditinggali tetua watak suku ini.

Setelah selesai mengelilingi Situs Perahu Batu dan Tangga Batu ini dan menggali ini iformasinya perjalanan dilanjutkan ke obyek wisata selanjutnya. Ikuti dongeng perjalanan selanjutnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Situs Bahtera Batu"

Post a Comment